DETEKSI MASALAH KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA DENGAN SELF-REPORTING QUESTIONNAIRE (SRQ-29)
DOI:
https://doi.org/10.37362/jap.v6i1.29Keywords:
Deteksi Dini Kesehatan Mental, Remaja, SRQ-29Abstract
Latar Belakang: Masalah kesehatan mental di era moderen saat ini dapat timbul karena berbagai tekanan di dalam kehidupan. Saat ini dunia memasuki transisi demografi di mana populasi remaja pada tahun 2019 mencapai 1,2 miliar di seluruh dunia atau sekitar 16 persen dari populasi dunia dan meningkat menjadi 16,2 persen dari total populasi dunia pada tahun 2020. Data World Health Organization menunjukkan bahwa hampir 1 miliar orang di dunia hidup dengan gangguan mental dan setiap 40 detik terdapat satu orang yang meninggal karena bunuh diri. Berdasarkan data Global Burden of Disease 2020, terdapat hampir 52 juta kasus tambahan gangguan kecemasan pada perempuan dan lebih dari 35 juta kasus depresi mayor tambahan pada tahun 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini juga terjadi di negara berkembang khususnya di Indonesia. Tujuan: Untuk mengetahui deteksi dini kesehatan mental pada Remaja mahasiswa STIKes panrita husada Bulukumba. Dengan besar sampel 384 orang. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis desain penelitian kuantitatif dengan metode penelititan deskriptif. Dengan jumlah 96 responden dipilih mahasiswa ditingkat 2 dan 3 yang sesuai dengan kriteria dan menggunakan media lembar kuisoner (bitly/googlefrom) untuk proses pengambilan data. Hasil Penelitian: Paling banyak responden dengan tingkat kesehatan mental normal sebanyak 82 orang (85,4%), responden yang mengalami tingkat kesehatan mental paling sedikit yaitu borderline dengan jumlah 6 orang (6,3%) dan responden yang mengalami tingkat kesehatan abnormal dengan jumlah 8 orang (8,3%). Kesimpulan : Berdasarkan penelitian yang di lakukan pada mahasiswa tingkat 2 dan 3 Stikes Panrita Husada Bulukumba didapatkan data bahwa sebagian besar mahasiswa tidak mengalami gangguan kesehatan mental.