OPTIMALISASI PERAWATAN KAKI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI EDUKASI BERBASIS EVIDENCE-BASED PRACTICE
DOI:
https://doi.org/10.37362/jap.v6i2.788Keywords:
Diabetes Mellitus, edukasi perawatan kaki, evidence-based practiceAbstract
Latar Belakang : Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronik dengan prevalensi tinggi di Indonesia, termasuk di Sulawesi Selatan. Salah satu komplikasi yang sering muncul adalah kaki diabetic yang berisiko menyebabkan ulkus dan amputasi. Rendahnya pengetahuan dan praktik perawatan kaki pada pasien DM menjadi factor utama tingginya komplikasi tersebut.
Tujuan : Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengetahuan, sikap dan praktik keperawatan kaki pada penderita DM melalui edukasi berbasis Evidance-Based Practice (EBP) dengan melibatkan pasien, keluarga dan kader kesehatan
Metode : Program pengabdian masyarakat dilakukan di Desa Bontobangun, Bulukumba, pada 37 penderita DM. Kegiatan mencakup koordinasi dengan puskesmas dan kader, penyusunan modul edukasi, pre-test, penyuluhan materi berbasis EBP, demonstrasi praktik perawatan kaki, pendampingan keluarga dan kader, serta evaluasi melalui post-test. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan perbandingan skor pre-test dan post-test.
Hasil : Karakteristik peserta menunjukkan mayoritas berusia di atas 50 tahun (81%), perempuan (86,5%), dan berpendidikan dasar (56,8%). Hasil pre-test memperlihatkan pengetahuan yang rendah, misalnya hanya 30% yang mengetahui pentingnya pemeriksaan kaki harian. Setelah intervensi, terjadi peningkatan signifikan: 85% memahami pemeriksaan kaki, 80% mampu memilih alas kaki yang tepat, dan 88–90% menguasai teknik dasar perawatan kaki. Peserta menunjukkan perubahan sikap positif dan komitmen melakukan perawatan kaki rutin, dengan dukungan keluarga dan kader kesehatan yang aktif mendampingi.
Kesimpulan : Edukasi berbasis EBP terbukti efektif meningkatkan pengetahuan, sikap, dan praktik perawatan kaki pada penderita DM di komunitas. Keterlibatan keluarga dan kader menjadi kunci keberlanjutan program. Intervensi ini dapat dijadikan model pengabdian masyarakat untuk menurunkan risiko komplikasi kaki diabetik dan mendukung peningkatan kualitas hidup pasien.