Penggunaan Ekstrak Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Sebagai Antikoagulan Untuk Melihat Morfologi Ukuran Eritrosit

Authors

  • Fatimah Fatimah Stikes Panrita Husada Bulukumba
  • Andi Suswani Program Studi SI Keperawatan, STIKES Panrita Husada Bulukumba, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37362/tlmbs.v6i1.39

Abstract

Latar Belakang Eritrosit adalah sel darah yang paling banyak dari komponen sel darah lainnya. Ketika darah berada di luar tubuh, lebih mudah untuk membeku, maka perlu penambahan antikoagulan yang dapat mencegah pembekuan darah dengan menghalangi fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) merupakan salah satu tanaman rempah yang banyak ditemukan di Indonesia yang bermanfat sebagai obat dan dapat mencegah proses pembekuan darah dengan kandungan minyak atsiri yaitu senyawa Gingerol. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran morfologi ukuran eritrosit yang menggunakan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai antikoagulan. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang akan dilakukan dua perlakuan untuk melihat gambaran morfologi ukuran eritrosit menggunakan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai antikoagulan. Hasil pemeriksaan morfologi ukuran eritrosit setelah penggunaan antikoagulan K3EDTA (perlakuan 1 sebagai standar) dan antikoagulan ekstrak jahe merah (Zingiber officinalle var. Rubrum) (perlakuan 2), diperoleh ukuran eritrosit sebagaii ukuran standar untuk perbandingan dengan perlakuan 2 (ekstrak jahe merah). Hasilnya adalah perlakuan 2 (ekstrak jahe merah) tidak mengubah ukuran eritrosit. Kesimpulan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan morfologi ukuran eritrosit menggunakan ekstrak jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) sebagai antikoagulan dan didapatkan kejelasan lapang pandang yang diamati tidak jauh berbeda dengan antikoagulan K3EDTA

Downloads

Published

2025-05-14