PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN JATI (Tectona grandis) SEBAGAI PEWARNA ALTERNATIF PENGGANTI ZAT WARNA SAFRANIN PADA PEWARNAAN GRAM

Authors

  • HENDRA PRODI D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS, STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA
  • A.R. Pratiwi Hasanuddin Program Studi DIII Teknologi Laboratorium Medis, STIKES Panrita Husada Bulukumba, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-6303-9856
  • Andi Suswani Makmur Program Studi SI Keperawatan, STIKES Panrita Husada Bulukumba, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37362/tlmbs.v6i2.718

Keywords:

Daun Jati, Pewarnaan Gram, Safranin, Escherichia coli

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah, salah satunya adalah keanekaragaman tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Di antara tanaman tersebut, pohon jati (Tectona grandis) tidak hanya terkenal karena kayunya yang bernilai tinggi, tetapi juga karena daunnya yang mengandung antosianin. Antosianin merupakan pigmen alami yang berpotensi digunakan sebagai bahan pewarna, termasuk dalam aplikasi laboratorium seperti pewarnaan Gram. Pewarnaan Gram merupakan teknik penting dalam klasifikasi bakteri, yang biasanya memanfaatkan pewarna sintetis seperti safranin untuk mendeteksi bakteri Gram negatif. Namun, penggunaan pewarna sintetis semacam ini dapat menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan, sehingga dibutuhkan alternatif pewarna alami yang lebih ramah terhadap lingkungan. Tujuannya untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun jati sebagai pewarna alternatif pengganti safranin dalam pewarnaan Gram. Penelitian ini bersifat deskriptif dan bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas rendaman ekstrak daun jati yang diperoleh melalui metode maserasi. Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak daun jati dengan konsentrasi 80% memiliki efektivitas yang lebih tinggi dan berpotensi digunakan sebagai alternatif pewarna pengganti safranin. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun jati berpotensi dimanfaatkan sebagai pewarna alami.

Downloads

Published

2025-09-30