Dukungan Spiritual Dengan Tingkat Stres Pada Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bulukumba Tahun 2020
Keywords:
Dukungan Spiritual, Tingkat Stres, NarapidanaAbstract
Stres adalah suatu reaksi fisik dan psikis terhadap setiap tuntutan yang menyebabkan ketegangan dan mengganggu stabilitas kehidupan sehari-hari. Sebagian besar seseorang mengalami stres adalah narapidana. Jumlah warga binaan di Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2018 adalah 10.286 orang diantaranya 336 orang warga binaan di Lapas Bulukumba. Jika stres ini berlangsung lama, dapat mengakibatkan timbulnya dampak bagi tubuh seseorang. Oleh karena itu, upaya pencegahan untuk menangani stres, maka diberikan dukungan secara spiritual. Tujuanya untuk mengetahui hubungan antara dukungan spiritual dengan tingkat stres pada narapidana dengan kasus narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bulukumba tahun 2020. Metode penelitian ini menggunakan penelitian analitik, dengan desain Cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah narapidana dengan kasus narkoba. Sampel pada penelitian ini berjumlah 47 responden dengan tekhnik pengambilan sampel menggunakan metode Consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner pada dukungan spiritual dan DASS 42 (Depression Anxiety and Stress Scale 42). Analisa data yang digunakan dengan menggunakan uji Chi-Square. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa dukungan spiritual yang mendukung dengan kategori kurang stres lebih banyak 21 responden (87,5%) dibandingkan dengan yang stres 3 responden (12,5%). Sedangkan dukungan spiritual yang tidak mendukung dengan kategori stres sebanyak 23 responden (100%). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square, maka diperoleh nilai p-value = 0,000 (p<0,05). Terdapat hubungan dukungan spiritual dengan tingkat stres pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Bulukumba. Disarankan kepada petugas Lapas dan tenaga kesehatan di Lapas untuk selalu memperhatikan kondisi kesehatan mental narapidana. Diharapkan juga pada responden untuk meningkatkan spiritualnya dengan cara memperbanyak mengikuti kegiatan keagamaan.