Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Risiko Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas X
DOI:
https://doi.org/10.37362/jkph.v10i2.552Keywords:
Knowledge, Pregnant Women, AnemiaAbstract
Anemia pada ibu hamil terjadi ketika asupan zat besi (Fe) tidak mencukupi kadar hemoglobin di bawah 11 gr/dl. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan risiko anemia pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Koja Jakarta Utara. Menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, populasi penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas X, penelitian ini melibatkan 85 responden dengan teknik random sampling. Data dikumpulakn melalui kuisioner dan buku rekam medis serta dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Karakteristik menunjukan bahwa 61 ibu berusia 20-35 tahun (71,8%), 62 (72,9%) ibu berpendidikan menengah (SMP/SMA), 64 ibu (75,3%) tidak bekerja dan 48 ibu (56,5%) trimester III. Dari 85 responden ibu memiliki pengetahuan yang baik. Diantara dengan pengetahuan baik, 69 ibu (88,5%) menunjukan tidak anemia, sedangkan 9 ibu (11,5%) menunjukan anemia. Sebaliknya diantara ibu dengan pengetahuan kurang 5 ibu (71,4%) menunjukan anemia, sedangkan 2 ibu (28,6%) menunjukan tidak anemia. Analisis menunjukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan risiko anemia dengan p-value 0,001. Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang anemia, semakin rendah pula risiko mereka untuk mengalami anemia.