SKRINING ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN TANAHLEMO

  • Asdinar Prodi DIII Analis Kesehatan,STIKES Panrita Husada Bulukumba,Indonesia
  • Asnidar Program Studi S1 Keperawatan, Stikes Panrita Husada Bulukumba, Indonesia
  • A.Tenri Fajriani Program Studi D-III Kebidanan,Stikes Panrita Husada Bulukumba,Indonesia

Abstract

Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju ke masa dewasa. Pada masa itu remaja akan mengalami perubahan baik fisik, psikis dan kematangan fungsi seksual. Masa remaja (adolescence) merupakan periode transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan biologis, kogntif, dan sosio-emosional, faktor terpenting yang menyebabkan seseorang menjadi anemia, yaitu kehilangan darah karena perdarahan akut/kronis, pengerusakan sel darah merah, dan produksi sel darah merah yang tidak cukup. Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia, khususnya anemia defisiensi bezi. Kasus anemia sangat menonjol pada anak-anak sekolah terutama remaja putri. Remaja putri berisiko tinggi menderita anemia, karena pada masa ini terjadi peningkatan kebutuhan zat besi akibat adanya pertumbuhan dan menstruasi. Prevalensi anemia yang tinggi pada remaja jika tidak tertangani dengan baik akan berlanjut hingga dewasa dan berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu, bayi lahir prematur, dan bayi dengan berat lahir rendah. Skrining kejadian anemia dilakukan melalui pemeriksaan laboratorium yakni pemeriksaan hematologi meliputi pemeriksaan darah rutin yakni kadar Haemoglobin (HGB), Eritrosit (RBC), Kadar Sel Darah Merah (HCT), Volume Sel Darah Merah (MCV), Kadar Hb dalam setiap sel Darah Merah (MCH) dan Kepadatan Molekul Hb Dalam Sel Darah Merah (MCHC) pada 25 remaja putri.

Published
2021-10-28
How to Cite
Asdinar, Asnidar, & A.Tenri Fajriani. (2021). SKRINING ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI KELURAHAN TANAHLEMO. Jurnal ABDIMAS Panrita, 2(2), 35-40. https://doi.org/10.37362/jap.v2i2.729