Gambaran Telur Cacing Balita Stunting Menggunakan Pewarnaan Antosianin Dari Ekstrak Ubi Ungu Metode Flotasi Di Kabupaten Bulukumba
DOI:
https://doi.org/10.37362/tlmbs.v1i1.303Keywords:
Antosianin, Kecacingan, Stunting, Ubi UnguAbstract
Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan pada balita di dunia khususnya di Indonesia yang menyebabkan gagal pertumbuhan pada anak usia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis atau malnutrisi dan terjadi infeksi berulang. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran telur cacing Soil Transminted Helminth (STH) pada balita stunting usia 24-60 bulan di kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Metode yang di gunakan adalah Jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini di dahului dengan memberikan kuesioner untuk mendapatkan kriteria yang sesuai dengan penelitian, di dapatkan 19 responden balita stunting kemudian dilakukan pemeriksaan feses menggunakan metode flotasi dengan menggunakan pewarnaan ekstrak antosianin dari ubi ungu. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan SPSS uji statistik frequensi. Hasil Penelitian berdasarkan pemeriksaan mikroskopis dari 19 sampel ditemukan 5 sampel positif yaitu telur cacing ascaris lumbricoides fertil pada sampel dengan kode 1,6, 17, dan telur cacing ascaris lumbricoides infertil dengan kode 3, 8 menggunakan pewarnaan antosianin. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ditemukan proporsi kecacingan pada balita stunting sebesar 26,3% dengan menggunakan ekstrak antosianin konsentrasi 80% sebagai pewarna metode flotasi di Kecamatan Ujung Bulu dan Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba.