Gambaran Kadar Ureum Dan Kreatinin Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Setelah Hemodialisa Di RSUD H. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba
DOI:
https://doi.org/10.37362/tlmbs.v6i2.790Keywords:
Ureum , Kreatinin , Gagal Ginjal Kronik, HemodialisisAbstract
Latar Belakang : Gagal ginjal kronik merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan irreversible. Salah satu terapi utama yang dilakukan untuk pasien gagal ginjal stadium akhir adalah hemodialisa (cuci darah), yang berfungsi untuk membuang sisa metabolisme tubuh seperti ureum dan kreatinin yang tidak dapat dieliminasi secara normal oleh ginjal. Kadar ureum dan kreatinin dalam darah merupakan indikator penting dalam menilai efektivitas terapi hemodialisa. Oleh karena itu, analisis kadar kedua parameter setelah hemodialisa menjadi penting untuk mengetahui seberapa jauh terapi tersebut membantu memperbaiki kondisi metabolik pasien
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui Gambaran kadar ureum dan kreatinin Pada pasien gagal ginjal setelah hemodialisa di RSUDH. Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba
Metode : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan data menggunakan teknik purosive sampling menggunakan data sekunder yang valid dan relevan untuk mengambarkan kadar ureum dan kreatinin.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan kadar ureum normal setelah menjalani hemodialisa tercatat 4 pasien (87,1%) dan kadar ureum tinggi tercatat 27 pasien (12,9). Sedangkan pada kreatinin tercatat 4 pasien (13,3%) kategori normal, 24 pasien (80%) kategori tinggi, dan 2 pasien (6.7%) kategori rendah.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian kadar ureum dan kreatinin ditemukan kadar uerum dan kretinin yang tinggi disebakan faktor usia, penyakit peserta seperti hipertensi dan diabetes melitus, serta adanya aktivitas lainnya.