Pengaruh Polypharmacy Terhadap Risiko Jatuh Pada Lansia Di Puskesmas Kota Makassar
DOI:
https://doi.org/10.37362/jkph.v10i1.21Keywords:
Polypharmacy, Lansia, Risiko jatuhAbstract
Latar Belakang : Lansia sering mengonsumsi banyak obat (polypharmacy) akibat penyakit kronis. Penuaan dapat memperlambat metabolisme obat, meningkatkan risiko efek samping dan interaksi obat. Polipharmacy juga dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia, yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius dan memperpanjang masa perawatan di rumah sakit. Tujuan : mengetahui pengaruh polypharmacy terhadap risiko jatuh pada lansia. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif cross-sectional study. Penelitian dilaksanakan dari bulan April hingga Mei 2024 di Puskesmas Tamalanrea, Puskesmas Tamalanrea Jaya, Puskesmas Kassi-Kassi, Puskesmas Jongaya, dan Puskesmas Minasa Upa. Sampel yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 149 orang. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh antara literasi lansia mengenai obat yang dikonsumsi dan efek polypharmacy terhadap penggunaan polypharmacy pada lansia, dengan nilai p < 0,05, yaitu p untuk efek polypharmacy sebesar 0,001 dan p untuk literasi obat sebesar 0,000. Polypharmacy pada lansia dipengaruhi oleh faktor seperti literasi obat. Kesimpulan : Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan skrining polypharmacy secara rutin pada lansia serta memberikan edukasi mengenai obat-obatan kepada mereka guna meningkatkan literasi obat